Senin, 17 Agustus 2020

Fermentasi Gedebog Pisang dengan Mudah dan Murah

 Fermentasi Gedebog Pisang dengan Mudah dan Murah

Gedebog adalah sebutan dalam bahasa jawa atau lebih dikenal dengan nama batang pisang, siapa yang menyangka dar limbah kebun pisang terdapat bahan pakan ternak berlimpah.

 

Berkat berbagai penelitian telah diketahui manfaat lain dari gedebog pisang yang dapat diproses sebagai pakan ternak dengan cara fermentasi. Memang masih banyak masyarakat peternak di indonesia belum mengetahui manfaat serta kandungan nutri pada batang pisang ini sebagai pengganti makanan ternak seperti kambing, domba, sapi, bebek (unggas), kelinci dll.

Kandungan yang terdapat dalam batang pisang menurut berbagai penelitian, gedebog diketahui memiliki kandungan nutrisi yang komplit sebagai pengganti pakan ternak. Adapun komposisi rata-rata nutrisi dalam batang pisang antara lain : Bahan kering (BK) 87,7 %, abu 25,12%, lemak kasar (LK) 14,23 %, serat kasar (SK) 29,40%, protein kasar (PK) 3 % termasuk asam amino, amine nitrat, glikosida, mengandung N, glikilipida, vitamin B, asam nukleat, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,15% termasuk karbohidrat, gula dan pati.

Dengan diketahui kandungan nutrisi pada batang pisang, tentu kebutuhan makanan ternak bukan suatu kendala bagi peternak, dengan kata lain gedebog merupakan kandidat tepat untuk pengganti pakan ternak. Memang jumlah protein kasar dalam gedebog pisang tidaklah terlalu tinggi namun dengan mencampur bahan lain seperti bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu atau limbah dari produk kedelai, dan ditambah dengan fermentasi mampu meningkatkan protein kasar pada gedebog pisang.

Pemanfaatan limbah untuk pakan ternak sangat populer disebut pakan fermentasi. Fermnetasi merupkan proses pemecahan senyawa organik menjadi sederhana yang melibatkan mikroorganisme dengan tujuan menghasilakn sutau produk yang mmepunyai petumbuhan mikroba kontaminan.

Teknologi fermentasi bisa menjadi pilihan mudah. Alasannya bahan baku seperti berbagai daun dan jenis rumput kering atau limbah pengolahan kedelai. Bisa juga gedebog pisang ditambah bekatul. Semua bahan itu dicampur lalu difermentasikan selama 3×24 jam. Hasilnya adalah makan ternak fermentasiyang lebih awet dengan bau yang khas dan kandungan karbohidrat, protein dan vitamin yang cukup stabil. Pemberian secara teratur dengan jumlah seimbang antara berat pakan dan berat hewan sehingga membuat ternak menjadi terpelihara secara baik.

Kelebihan pakan fermentasi gedebog pisang kaya nutrisi

·         Memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak.

·         Bobot ternak cepat bertambah secara alami, gemuk, dan sehat.

·         Meningkatkan nafsu makan hewan ternak.

·         Daging lebih berisi serta rendah kolesterol.

·         hewan ternak lebih kebal dan tahan terhadap penyakit.

·         Kotorannya pun tidak bau sehingga tidak mencemari udara lingkungan.

·         Kotoran dan urine pada hewan lebih sedikit dan bisa digunakan sebagai pupuk kandang/biogas alami.

Cara membuat pakan fermentasi gedebog pisang kaya nutrisi

·         Pohon pisang dipotong-potong / dicacah kecil-kecil. Lalu masukkan tetes tebu (5 sdm) dan EM4 Peternakan (1 tutup)  kedalam air 5 liter.

·         Kemudian campurkan bahan utama yaitu pohon pisang dan katul kedalam wadah yang besar (1 ember wadah cat).

·         Larutan yang berisi air, tetes tebu dan EM4 tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukkan lagi larutan itu kedalam air 5 liter lalu siramkan secara merata kedalam campuran pakan  dalam wadah ember wadah cat, kemudian aduk terus menerus hingga semuanya tercampur rata.

·         Masukkan pakan kedalam drum plastik lalu tutup rapat dengan tujuan agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari.

Manfaat pakan fermentasi gedebog pisang kaya nutrisi

Keunggulan pakan organik alternatif yang diperoleh dari fermentasi tidak hanya terkait dengan soal biaya. Secara alami, hewan ternak sebenarnya melakukan proses ferementasi dalam proses pencernaannya. Dengan adanya pakan yang sudah difermentasikan, setidaknya tubuh hewan ternak bisa langsung menyerap sari makanan. Meskipun demikian, perlu juga dicatat bahwa jumlah total pakan yang harus diberikan pada hewan ternak setidaknya mencapai 10% dari total berat pada hewan ternak. Pemberian pakan yang kurang hanya akan menghambat kesehatan reproduksi hewan ternak.

1 komentar: